Daftar isi Artikel [Tampilkan]

Di dalam buku Acuan Sediaan Herbal vol ke-2, dijelaskan bahwa kandungan dalam daun bayam duri bersifat analgesik atau pereda nyeri disebut juga pain killer / menghilangkan rasa sakit.

daun bayam duri sebagai analgesik
Bayam Duri


Bayam duri dengan tinggi 0,4-1,5 m. batang berbentuk bulat, bercabang, tidak berkayu, berduri, berwarna hijau. Daun tunggal, tersebar, berbentuk bulat telur memanjang atau lanset dengan ujung dan pangkal runcing serta bertepi rata. Bagian berkhasiat obat: Semua bagian tanaman.Tulang daun menyirip, wama daun hijau. Bunga majemuk, berbentuk bulir, tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang. Kelopak bunga berwarna hijau muda berbentuk corong. Buah berbentuk bulat panjang dengan wama hijau. Biji bulat kecil berwarna hitam.

Habitat Bayam Duri : di Jawa, Madura dengan ketinggian 1-1400m dpi, ditanam di tepi jalan dandikebun.

Nama daerah : Hayum kerui, baju baduri (Sumatera), senggang cucuk, bayem eri, teruyak lakek (Jawa), bayem kikihan (Bali), kerug pasih (Nusa tenggara), kedawa mewu, sinau katinting, podo maduri (Sulawesi), mainjanga ma ho koru loda (Maluku).

Kandungan Kimia Daun Bayam Duri :

Flavonoid, saponin, polifenol, tannin.

Efek Farmakologi Daun Bayam Duri :

Memberikan efek penghilang rasa sakit pada mencit jantan galur swiss Webster dengan metode Siegmund pada penggunaan dosis 140 mg/kg bb (ekstrak etanol) yang efeknya setara dengan asetosal 75 mg/kg bb.

Indikasi Daun Bayam Duri Analgesik

  • Kontraindikasi Belum diketahui
  • Peringatan Belum diketahui
  • Efek yang tidak diinginkan Belum diketahui
  • Interaksi Belum diketahui
  • Toksisitas Belum diketahui

Penyiapan dan dosis (masih untuk hewan percobaan)

Analgesik: dosis 140 mg/kg bb (ekstrak etanol).


Daftar pustaka

  1. Anonymus, 1989, Materia Medika Indonesia, Ed. V, Dep. Kes RI, Ditjen POM, Jakarta, 24
  2. Lusiana, Ellis, 1992, Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.) Sebagai Pelindung Kulit Terhadap Sinar Surya Serta Sebagai Antimikroba, Departemen Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Bandung
  3. Pery, Lily. M., 1980, Medieinal Plantof Lastand Southeast Asia,The MIT Press, London, Inggris, 10
  4. Rahayu, Lita, 2001, Uji Efek Analgetik Daun Amaranthus spinosus L., Daun Cymbopogon eitratus (DC.) Stall., Dan Daun Pluehea indiea Less. Dengan Metode Siegmund Pada Mencit Jantan Swiss Webster, Departemen Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Bandung
  5. Kasahara, shin (ed), 1986, Medieinal Herb Index Indonesia, PT Eisai Indonesia, Jakarta