Daftar isi Artikel [Tampilkan]

Artikel berikut berdasarkan pada Buku Formularium Ramuan Etnomedisin Obat Asli Indonesia.

Definisi Asam Urat

Penyakit asam urat berlebih, pirai atau encok adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, akibat gangguan metabolisme purin sehingga produksi asam urat meningkat, dan atau pembuangan melalui ginjal menurun atau akibat peningkatan asupan makanan dengan kadar purin tinggi.

Asam urat merupakan asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein) yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.

Di bawah mikroskop kristal asam urat yang tajam terlihat seperti jarum kecil (gambar di bawah). Pada beberapa orang kristal asam urat mengendap pada sendi, kartilago, membrane synovial atau dimana saja yang membentuk massa disebut tophus, selain itu asam urat dapat mengendap pada ginjal sebagai batu ginjal (nefrolitiasis).

gambar asam urat di bawah mikroskop


Dalam keadaan normal kadar asam urat di dalam darah pada pria dewasa <7 mg/dL dan pada wanita <6 mg/dL. Apabila kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat pada sendi dan tulang rawan seperti pada telinga.

Penyebab Asam Urat Tinggi

Penyebab utama terjadinya kadar asam urat berlebih dalam darah adalah adanya gangguan metabolisme purin. Kondisi ini dapat lebih parah dengan adanya faktor resiko seperti pola makan yang kurang sehat yaitu mengkonsumsi berlebihan makanan yang mengandung kadar purin tinggi seperti sayur (daun singkong, daun dan buah melinjo, bayam, buncis, bunga kol dan kacang-kacangan), daging (kambing, jeroan, burung dara dan bebek), seafood (kepiting, udang, cumi), coklat dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Faktor resiko lainnya antara lain terganggunya fungsi organ tubuh seperti gangguan fungsi ginjal, saluran kemih, diabetes melitus, hipertensi dan penggunaan obat-obatan seperti obat TBC (INH, pirazinamida dan etambutol) serta obat golongan diuretik. Pada beberapa orang peningkatan asam urat disebabkan karena faktor genetik yaitu kekurangan Hipoxanthine Guanine Phosphoribosyl Transferase (HGPRT).

Gejala Asam Urat Tinggi

Secara sederhana gejala awal yang ditimbulkan pada penderita asam urat berlebih antara lain nyeri hebat pada malam hari sehingga penderita sering terbangun saat tidur. Pada kondisi akut sendi tampak terlihat bengkak, merah dan teraba panas. Keadaan akut biasanya berlangsung 3-10 hari dilanjutkan dengan periode tenang. Keadaan akut dan masa tenang dapat terjadi berulang kali dan semakin lama semakin berat. Apabila keadaan tersebut berlanjut akan mengenai jaringan sendi atau pada tempat lainnya seperti tulang rawan telinga dengan disertai pembentukan kristal natrium urat yang dinamakan thopi sehingga mengakibatkan deformitas (kerusakan) sendi secara kronis. 

Pengobatan Menurunkan Asam Urat

Pengobatan asam urat secara umum dapat diatasi dengan menggunakan obat herbal atau obat modern (allopurinol dan probenesid). Selain itu penderita juga harus menerapkan pola hidup sehat seperti diet untuk menurunkan berat badan, banyak minum, membatasi asupan alkohol dan purin

 

Ramuan Pengobatan Asam Urat :

·         Putri malu merah 3 herbal

·         Daun salam 1 lembar

·         Suruhan 3 lembar

·         Alang-alang  1/2 genggam

·         Keji beling 2 lembar

·         Air 1 liter

 

Pembuatan : Bahan direbus dengan air 1 liter menjadi 3 gelas kemudian disaring.

 

Cara pemakaian : Diminum 3 kali sehari 1 gelas sampai kadar asam urat menjadi normal.

 

1.    Putri malu merah

Nama Daerah Sumatera: Sikajuik (Minangkabau), jukuk ancing (Lampung); Jawa: Bujang kagit, jukut borang, jukut boragan, jukut gehgeran, jukut riyud, rondo kagit (Sunda), kucingan, randelik, ri sirepan (Jawa), rebha lomalowan, rebha dus-toduseun (Madura); Bali: Padang getap (Bali); Sulawesi: Dukut kekompun (Minahasa), daun kaget-kaget (Manado); Halmahera: Gogioko (Hal. Utara).

Nama Latin/simplisia :Mimosa pudica L./Mimosae Pudicae Herba

 2.    Salam

Nama Daerah Jawa: Salam, manting (Jawa), salam (Madura), kastolam (Kangean).3

Nama Latin/simplisia : Syzygium polyanthum Wight / Syzygii Polyanthi Folium Sinonim Eugenia polyantha Wight; E. lucidula Miq.

 

3.     Suruhan

Nama Daerah Jawa: Saladaan (Sunda), rangu-rangu, sladanan, suruhan (Jawa); Ternate-Tidore: Gofu goroho (Ternate).

Nama Latin/simplisia : Peperomia pellucida (L.) Kunth, Peperomiae Pellucidae Folium Sinonim Peperomia exigua Miq., Piper pullucidum L., P.exiguum Blume.

 4.     Alang-alang

Nama Daerah Sumatera: Naleueng lakoe (Aceh); jih (Gayo); rih, ri (Batak); oo (Nias); alalang, hilalang, ilalang (Minang kabau); lioh (Lampung); Kalimantan: Halalang, tingen, padang, tingan, puang, buhang, belalang, bolalang (Dayak); Jawa: Eurih (Sunda); alang-alang kambengan (Jawa); kebut, lalang (Madura); Bali: Ambengan, lalang (Bali); Nusa Tenggara: Kii, rii (Flores); Sulawesi: Padengo, padanga (Gorontalo); deya (Bugis); Maluku: Erer, muis, wen (Seram); weli, welia, wed (Ambon).

Nama Latin/simplisia : Imperata cylindrica (L.)Beauv./ Imperatae Cylindricae Rhizoma

 5.    Keji beling

Nama Daerah Jawa; Daun picah beling (Jakarta); enyoh kelo, kecibeling, kejibeling (Jawa)

Nama Latin/simplisia : Sericocalyx crispus (L.) Bremek/ Sericocalycis Crispii Folium Sinonim Strobilanthes crispus BI.


Kegunaan Secara Empiris\

Putri Malu Merah : susah tidur

Salam : Diare, lambung lemah.

Suruhan : Pusing kepala pada orang demam (obat luar), sakit perut.

Alang'alang : Beser, kencing darah, radang ginjal, ginjal berbatu, kencing nanah, rajasinga, luka-luka, demam, darah tinggi, urat syaraf lemah, kurap.

Keji beling : Perdarahan,disentri, ambeien, kencing tidak lancar, kencing batu, kencing nanah, rajasinga.

 

Tinjauan Ilmiah

 Putri Malu Merah

Telah diuji kemampuan penghambatan xantin-oksidase dari putri malu dan beberapa tanaman lain yang secara tradisional digunakan sebagai anti radang. Aktivitas ekstrak tumbuhan ditentukan dengan mengukur peningkatan absorbansi pada 295 nm yang merupakan panjang gelombang senyawa asam urat. Nilai hambatan sebesar 79,67% terjadi pada B. balsamifera sedangkan pada putri malu memiliki nilai hambatan 62,36%. Ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air herba putri malu diketahui memiliki aktivitas penghambatan kerja enzim xantin oksidase dan hambatan yang paling tinggi diberikan oleh ekstrak etanol (98,49%).

 Salam

Ekstrak etanol daun salam dengan dosis 200, 300 dan 400 mg/kg BB diuji pada mencit dengan kadar asam urat tinggi hasil induksi dengan KbrOayang diberikan secara oral dan pengamatan dilakukan dengan selang waktu 60 menit selama empat jam. Kontrol positif digunakan alopurinol dosis 10 mg/kg BB sedangkan kontrol negatif digunakan karboksi metil selulosa dosis 1% BB. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi efek penurunan kadar asam urat yang kuat pada dosis 400 mg/kg BB dibandingkan dengan alopurinol dosis 10 mg/kg BB.

 Suruhan

Ekstrak air suruhan dosis 1 g/kg BB menurunkan kadar asam urat sebesar 44,1% (atau 2,6 mg/dL) sedangkan alopurinol dosis 60 mg/kg BB sebagai pembanding dapat menurunkan kadar asam urat sebesar 64,0% (atau 4,2 mg/dL) pada tikus jantan.

 Alang-alang

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek diuretik dari akar alang-alang pada tikus putih betina galur Wistar umur 2-3 bulan dan berat 145-170 gram dengan pembanding hidroklorotiazid. Hewan uji dikelompokkan secara acak/random dalam 6 kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 5 ekor tikus. Perlakuan dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok 1 sampai 4 diberi infus akar alang-alang dengan dosis setara 6,4; 3,2; 6 dan 0,8 g/kg BB. Kelompok 5 diberi suspensi hidroklorotiazid dalam tween 80 dengan dosis 1,68 mg/kg BB (kontrol positif) dan kelompok 6 diberi aquades (kontrol negatif dengan volume pemberian peroral 3 mL/ekor (20 mL/kg BB). Volume urin diukur tiap 6 jam selama 24 jam. Dari hasil analisis varian satu jalan dan uji t dengan taraf kepercayaan 95% dapat ditarik kesimpulan bahwa Infus akar alang-alang dengan dosis yang setara dengan 1,6 dan 0,8 g/kg BB mempunyai kemampuan yang sama dengan kontrol positif (hidroklorotiazid), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akar alang-alang mempunyai efek diuretik.

 Keji beling

Telah dilaporkan bahwa ekstrak air daun keji beling memiliki efek diuretik secara in vivo pada tikus putih dengan dosis 1,35; 2,7 dan 5,4 mg/g BB. Ekstrak air daun keji beling pada dosis 5,4 mg/g BB mempunyai efek diuretik paling besar.